
Kategori
Coach
Tentang
Lahir di tepi pantai Denpasar pada 21 September 1983, Wayan Mickey Sudena seolah ditakdirkan untuk menjadikan lautan sebagai taman bermainnya. Tumbuh hanya lima menit dari Halfway Kuta Beach, halaman belakangnya, Mickey terinspirasi oleh ayahnya, seorang penjaga pantai dan peselancar yang bersemangat, yang memperkenalkannya kepada ombak. Paparan dini ini membangkitkan gairah seumur hidup untuk selancar, dengan Mickey yang memiliki "goofy" surfing stance dan menemukan ritmenya di ombak terkenal Bingin, Canggu, dan Padang-Padang.
Memilih jalur sebagai pelatih datang secara alami bagi Mickey, didorong oleh keinginan untuk menggali bakat baru di generasi yang semakin tenggelam dalam layar digital. Misinya jelas: mengembangkan peselancar yang tidak hanya unggul dalam olahraga tetapi juga membawa nilai pelestarian lingkungan dan komunitas.
Di bawah bimbingannya, tim PSOI DKI Jakarta telah berkembang, memanfaatkan baik keterampilan maupun semangat. Prestasi tim baru-baru ini di Pekan Olahraga Nasional di Aceh 2024, dimana Jasmine Studer meraih medali emas dan tiga lainnya mendapatkan medali perunggu, merupakan bukti dari filosofi pelatihannya yang menekankan pengembangan atlet secara holistik.
Lebih dari sekadar pelatih, Mickey Sudena adalah seorang visioner yang melihat potensi yang belum tergali pada setiap atlet. Aspirasinya meluas melebihi kesuksesan kompetitif; ia memimpikan atlet-atletnya sebagai duta besar Indonesia yang menganjurkan keberlanjutan dan kecintaan terhadap alam melalui selancar.
"Selancar lebih dari sekadar olahraga," kata Mickey sering kali, "Ini tentang memahami alam, menghormati laut yang memberi kita ombak, dan yang terpenting, merawat rumah yang lebih besar kita—Bumi."
Mickey Sudena membawa suasana santai dari break ombak favoritnya ke dalam kehidupan sehari-hari. Saat ia terus membentuk juara masa depan, kisahnya tidak hanya tentang selancar tetapi tentang membuat dampak yang bergelombang baik di dalam maupun di luar air.